Sabtu, 18 Oktober 2008

kisah samodra kehidupan

Kisah

Ketika suatu hari aku bertandang pada sebuah pelabuhan di suatu kota, di sana terlihat hiruk pikuknya perjalanan anak manusia di atas samudra kehidupan maka pada saat yang sama aku teringat sebuah kisah yang cukup membuat hati ini sadar akan sesuatu yang seharusnya kita kerjakan dalam kehidupan dunia ini. Kisah itu menceritakan perjalanan sebuah kapal besar yang tengah berjalan mengarungi samudra luas dengan fasilitas kapal yang cukup memadai. Pada saat itu kapal tengah berada di tengah-tengah samodra dengan penumpang yang sekian banyaknya, ada binatang dan kendaraan diatas gladak kapal dan para penumpang lain mulai dari anak-anak sampai dewasa bahkan yang tua renta,kakek-kakek dan nenekpun ada.

Semua sibuk lalu lalang diatas kapal itu, ada yang sekedar berjemur, ada yang bergurau dengan teman ada yang tidur-tiduran di kamar atau ada yang menghabiskan waktunya hanya untuk melihat tayangan televisi cabel yang ada. Pendeknya semua orang hanya ingin menikmati kehidupanya di atas kapal dengan gaya masing-masing sambil menanti saat-saat kapal berlabuh.

Namun tak lama kemudian dalam perjalanan kapal itu terjadilah peristiwa yang sangat mengaggetkan seluruh penumpang kapal itu, yaitu terjeburnya seorang nenek tua ke samudra di mana kapal itu tengah berjalan. Maka semua panik,semua bingung,dan semua resah. di sudut kapal itu terdengar jeritan dan isak tangis yang memilukan., suasana menjadi tegang dan mendebarkan terutama keluarga si nenek tadi Tapi walaupun suasana demikian tak ada seorangpun yang punya keinginan dan niatan untuk menolong, semua orang hanya mampu mengeluh, bicara dan bertanya bagaimana, piye, yok opo dan kata-kata lain yang serupa tapi tak satupun dari mereka yang bertindak untuk menyelamatkan.

Maka selang tak lama kemudian terjunlah seorang pemuda ke samudra itu dan akhirnya membawa nenek itu selamat naik keatas kapal. Setelah sampai di atas kapal semua orang bersorak gembira, semua orang senang dan memuji keberanian sang pemuda. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa bahkan Mualim dari kapal itupun memberikan ucapan selamat atas keberaniannya,bak sang pahlawan pemuda itu mendapatkan pujian dan sanjungan. Bahkan sang Mualim kapal itupun menawarkan berbagai hadiah yang ia inginkan ” wahai kisanak aku sangat berterima kasih padamu atas segala keberanianmu sehingga nyawa sang nenek tadi terselamatkan. kini apapun hadiah yang engkau inginkan akan aku berikan kepadamu.Mintalah dan sampaikan, aku akan berusaha untuk memenuhinya.

Para pembaca yang budiman! jikalau yang menjadi pemuda tadi itu kita dan begitu banyaknya tawaran hadiah yang akan kita dapatkan, kita akan merasa senang dan wajah kita pasti berseri-seri. Tapi tidak demikian dengan pemuda tadi, sejak dia menaikan si nenek dan mendapatkan ucapan yang cukup banyak bahkan tawaran hadiah yang begitu menggiurkan tapi wajahnya tidak sedikitpun tersenyum bahkan seakan-akan dia ingin marah yang sangat hebat.Dengan keadaan yang demikian ini sang pemuda menjawab tawaran dari sang Mualim ” Wahai bapak... aku tidak tertarik sedikitpun dengan ucapan terima kasih seluruh penumpang padaku bahkan juga hadiah yang bapak tawarkan padaku. Tapi kalau aku boleh meminta satu hal pada bapak dan semua penumpang ini maka hal ini akan aku sampaikan.

Sang Mualim pun dengan suka cita menjawab:” silahkan wahai kisanak apa yang hendak engkau inginkan. Sang pemuda menjawab : ” wahai bapak dan seluruh penumpang kapal,aku tidak mengharap pujian dan sanjungan dari kalian, punpula aku juga tidak mengharapkan hadiah apapun dari kalian tapi aku hanya ingin satu hal dari kalian.” Tunjukan padaku siapa diantara kalian yang telah mendorongku sampai aku jatuh dan terjun ke samodra tadi. Di luar dugaan, dengan tawaran hadiah yang sekian banyaknya sang pemuda hanya ingin di tunjukan siapa yang mendorongnya hingga dirinya bisa sampai ke samodra.Di sisi lain juga di luar dugaan bahwa keberadaanya di samodra tadi ternyata bukan atas kemauanya sendiri dari sang pemuda tadi

Pembaca yang budiman ....................................

Tentu kisah ini bukan hanya sebatas kisah tapi pasti ada sebuah ibroh atau pelajaran yang dapat kita petik di dalamnya

Terjeburnya sang nenek merupakan peringatan buat kita semua bahwa kita harus hati- hati dalam kehidupan ini, walau tempat kita sudah berada pada posisi nyaman sekalipun.kita harus tetap berhati-hati. Karena hati-hati dalam segala aktifitas kehidupan ini merupakan salah satu refleksi dari nilai Taqwa seseorang dalam kehidupanya. Mengapa demikian karena salah satu dari makna taqwa adalah hati-hati.

Jika kita mengamati pada terjeburnya sang pemuda dalam samodra tadi kita dapat mengambil hikmah yang cukup, yakni ternyata hidup ini bukan atas kemauan kita sendiri, kita hidup ini di hidupkan. Jikalau saya mengambil conteck cerita tadi: ternyata kita ini” didorong dalam samodra kehidupan” maka setelah kita berada pada tengah-tengah samodra kehidupan, kita punya pilihan-pilihan yang harus kita kerjakan.Apakah kita memilih untuk berbuat kebajikan atau kita memilih berbuat kejahatan,maka semuanya ada resiko-resiko yang harus di pertanggungjawabkan dalam kehidupan. Jika kita diam kita akan tenggelam. Jika kita terlalu berlebihan kitapun akan terombang ambing oleh samodra kehidupan. Maka pilihan sang pemuda tadi amatlah tepat.Walaupun ia belum tahu siapa yang mendorongnya dalam samodra kehidupan, ia tetap berbuat yang terbaik buat sesamanya. Ia memilih untuk beraktifitas memikirkan dan berbuat bukan hanya untuk diri sendiri.Ia tidak terlalu serakah dengan iming iming dunia yang berupa hadiah dari nahkoda kapal dan mualim tapi ia lebih mengedepankan mencari petunjuk siapa yang menghadirkan dia dalam samodra kehidupan.

Wallohua’lam bishowab.


SUJARWA







Tidak ada komentar: